Judul : Rara Beruk
Diceritakan kembali oleh : Suyono Suyanto
Tahun terbit : 2010
Cetakan : cetakan kedua, 2010
Tebal buku : 102 halaman
Sinopsis :
Sepasang suami istri yang bernama Kiai Jagasura dan Nyai Jagasura adalah orang yang sangat rajin bekerja dan taat beribadah. Sang istri pun mengandung. Keduanya merasa sangat bahagia. Saat kandungan Nyai Jagasura memasuki usia sembilan bulan tiba-tiba datanglah seorang tamu yaitu adik dari Kiai Jagasura yang bernama Bok Bei. Kedatangan Bok Bei untuk menolong seseorang ibu yang akan melahirkan, yaitu Nyai Jagasura. Ia melahirkan anak perempuan yang sangat cantik. Bayi tersebut diberi nama Rara Mulatsih atau Rara Beruk. Bok Bei berniat mengambil Rara Beruk sebagai anak angkatnya. Namun Kiai Jagasura dan istrinya belum siap untuk melepaskan Rara kepada Bibinya. Saat usia Beruk menginjak sebelas tahun orang tuanya teringat akan janjinya kepada Bok Bei, yaitu akan menyerahkan Beruk kepada Bibinya. Keesokan harinya Nyai Jagasura menepati janjinya kepada Bok Bei dengan membawa Beruk ke kota, yaitu kerumah Bok Bei. Bok Bei langsung mengajari Beruk sopan santun, sikap dayang istana, cara meracik sirah, dan lain-lain. Rara Beruk pun mengabdi di kabupaten. Pada saat penghuni istana sedang tertidur Kanjeng Sinuhun melintasi kamar tidur para dayang. Kanjeng Sinuhun melihat sinar yang keluar dari talipusar seorang dayang. Keesokan harinya Kanjeng Sinuhun langsung mencari tahu siapa dayang itu. Ternyata dayang itu adalah Rara Beruk. Menurut adat Jawa jika talipusar seseorang menyala itu bertanda orang itu mendapatkan wahyu kewibawaan kerajaan Jawa. Merasa khawatir dengan keselamatan Beruk, Bok Bei dan Kiai Ngabei (suami Bok Bei) membawa Beruk pulang ke rumah. Sepeninggalan Beruk membuat Kanjeng Sinuhun merindukannya. Ternyata Kanjeng Sinuhun jatuh hati kepada Rara Beruk. Kanjeng Sinuhun mencari keberadaan Beruk dan akhirnya Kanjeng Sinuhun pun dapat menemukan Beruk. Kanjeng Sinuhun mengangkat Beruk menjadi selirnya dan diberi nama Dyan Ayu Mandayaprana. Mendengar kabar bahwa Beruk dan Kanjeng Sinuhun telah menikah membuat Kanjeng Ratu Kencana sakit parah dan menyebabkannya meninggal. Sepeninggalan Kanjeng Ratu Kencana, Dyan Ayu pun diangkat menjadi permaisuri dan diberi gelar Kanjeng Ratu Kencana. Kanjeng Ratu Kencana pun melahirkan bayi laki-laku yang diberi nama Adipati Prabu Anom Sudibya Praja Mataram.
Kelebihan : kelebihan novel ini yaitu terletak pada alurnya yang sangat menarik dan susah ditebak, selain itu novel ini juga memiliki nilai sosial yang tinggi.
Kekurangan : kekurangan novel ini yaitu terletak pada covernya yang memberikan kesan pornografi dan bahasanya yang sulit dimengerti
Penilaian : novel ini layak dibaca untuk semua kalangan usia
Alasan : karena masalah-masalah yang disampaikan dalam novel tersebut adalah tentang nilai sosial dan nilai budaya yang ada di Indonesia.
Disebut Sinuhun, siapa dan kerajaan mana?
BalasHapusjanggal, kabupaten dipimpin Sinuhun yg memiliki permaisuri (ratu Kencånå)
BalasHapus